SEBATAS SI PENDEBAT ATAU ... PEMIMPIN

Nama    : Muhammad Yudha Alifiansyah

NIM      : 21.P1.0020


Konteks dan Latar Belakang Personal

Bagaimana seseorang mengetahui karakteristik personalnya?

        Karakteristik personal seseorang tidak sebatas bagaimana dia berperilaku, terdapat indikator yang dapat menentukan karakteristik personal seseorang. Berdasarkan National Center for Biotechnology Information (NCBI) Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) merupakan indikator yang digunakan untuk menentukan jenis karakteristik personal atau kepribadian seseorang. MBTI dapat menggabungkan 16 jenis kepribadian yang berbeda, MBTI dapat diklasifikasikan menjadi:

  1. Extraversion (E) vs Introversion (I)
  2. Sensing (S) vs Intuition (N)
  3. Thinking (T) vs Feeling (F)
  4. Judging (J) vs Perceiving (P)

        Setelah melakukan menggunakan MBTI didapatkan hasil kepribadian ahli debat / ENTP-A (Extraversion, Intuition, Thingking, Perceiving, Assertive). Secara keseluruhan, ENTP dikenal karena pemikirannya yang cepat, kecerdasan, dan keingintahuan intelektualnya. Mereka memiliki kemampuan alami untuk melihat hubungan antara ide-ide yang tampaknya tidak berhubungan dan senang menantang status quo. Mereka sering dianggap inovatif dan tidak konvensional, selalu mencari cara baru dalam melakukan sesuatu.
        ENTP sangat mandiri dan menghargai kebebasan dan otonomi mereka. Mereka adalah pemecah masalah alami dan menikmati perdebatan dan diskusi intelektual. Mereka tidak takut untuk mempertanyakan otoritas atau menantang sistem yang ada dan mungkin sering berperan sebagai pendukung jahat untuk merangsang pemikiran kritis.

        ENTP sangat mudah beradaptasi dan unggul dalam berbagai bidang. Mereka sering ditemukan dalam karir yang memerlukan kreativitas, pemikiran strategis, dan inovasi. Beberapa pilihan karir umum untuk ENTP termasuk kewirausahaan, konsultasi, penelitian, hukum, dan teknologi.


Model Kepimpinan Yang Relevan

Kepimpinan Strategis
        ENTP memiliki kemampuan menganalisis situasi kompleks, mengidentifikasi pola, dan menghasilkan solusi kreatif. Mereka mampu melihat gambaran besarnya dan memahami bagaimana bagian-bagian yang berbeda saling terkait, sehingga memungkinkan mereka mengambil keputusan yang tepat dan menetapkan tujuan yang jelas untuk tim mereka.

Kepimpinan Inovatif 
        ENTP berkembang dengan ide-ide baru dan terus mencari cara untuk meningkatkan proses dan sistem. Mereka mendorong anggota timnya untuk berpikir kreatif dan terbuka untuk mengeksplorasi pendekatan yang tidak konvensional. ENTP tidak takut mengambil risiko dan bersedia bereksperimen dengan strategi baru, yang dapat menghasilkan terobosan inovasi. 

Kepimpinan Karismatik 
        ENTP memiliki kemampuan alami untuk terhubung dengan orang-orang dan menginspirasi mereka untuk mengikuti visi mereka. ENTP sering digambarkan sebagai orang yang karismatik dan persuasif, menggunakan pesona dan kecerdasannya untuk mempengaruhi orang lain. Mereka adalah komunikator terampil yang dapat mengartikulasikan ide-ide mereka secara efektif dan melibatkan anggota tim mereka dalam diskusi yang bermakna.

Kepimpinan Adaptif dan Flexibel
        ENTP adalah pemikir cepat yang mampu beradaptasi terhadap perubahan keadaan dan mengambil keputusan dengan cepat. Mereka merasa nyaman dengan ambiguitas dan dapat melewati ketidakpastian dengan mudah. ENTP tidak takut untuk menantang status quo dan bersedia mengubah arah jika mereka yakin hal itu akan membawa hasil yang lebih baik.

Kepimpinan Dengan Kasus Penanganan TB-HIV

        Berdasarkan model kepimpinan yang telah diuraikan, sebagai ENTP memilih jenis kepimpinan strategis, adaptif dan flexibel. Sebagai seorang pemimpin dengan kepribadian ENTP lebih berfokus dalam strategi penanganan kasus TB-HIV dengan tindakan yang adaptif dan flexibel sesuai kondisi di lapangan dengan mencakup sebagai berikut :

Advokasi
Berdasarkan aspek advokasi, diperlukan 
kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gejala TB dan HIV.
Penguatan Tim
Berdasarkan aspek penguatan tim, diperlukan  peningkatan kualitas seluruh tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan TB-HIV. Hal tersebut pelatihan keterampilan dan kinerja tenaga kesehatan. 

Koordinasi Lintas Sektor
Berdasarkan aspek koordinasi lintas sektor, diperlukan koordinasi berbagai sektor (kesehatan, pendidikan, sosial, dll.) dalam sosialisasi dan edukasi tentang TB-HIV Selain itu koordinasi lintas sektor dapat memperkuat upaya pencegahan dan penanganan TB-HIV.

Kolaborasi Interprofesional
Berdasarkan aspek kolaborasi interpersonal, diperlukan kerjasama berbagai profesi seperti dokter, perawat, ahli gizi,dll yang berperan penting dalam penanganan TB-HIV.

Monitoring
Berdasarkan aspek monitoring, diperlukan penetapan indikator untuk kinerja program penangan TB-HIV, selain penetapan indikator juga diperlukan pemantauan pelaksanaan program penanganan TB-HIV yang sudah memenuhi standar dan indikator yang ditetapkan.

Evaluasi
Berdasarkan aspek evaluasi, diperlukan tindakan evaluasi dari program kerja, diagnosis hingga pengobatan pasien memastikan efektivitas program secara akurat, dan perbaikan berkelanjutan menjadi bagian dari pendekatan untuk mencapai indikator yang ditetapkan.

Peluang
  1. Dukungan dari berbagai macam arah dan sektor
  2. Pengembangan kualitas dan kuantitas SDM dan SDA
  3. Kemajuan teknologi medis dan non-medis yang berkaitan
  4. Kolaborasi dengan seluruh sektor terkait
  5. Pemberdayaan pengetahuan dan kesadaran masyarakat

Tantangan
  1. Resistensi dan efek samping obat
  2. Keterbatasan SDM dan SDA
  3. Diskriminasi pada penderita/pasien

Antisipasif
  1. Meningkatkan pemberdayaan kualitas dan kuantitas SDM dan SDA
  2. Pelatihan bagi tenaga kesehatan tentang penanganan sesuai indikator dan SOP
  3. Meningkatkan penelitian dan inovasi obat baru terkait

Kepimpinan Fasilitas Tingkat Lanjut Untuk Peningkatan Mutu

        Dalam aspek fasilitas kesehatan tingkat lanjut, keselamatan pasien dan petugas kesehatan merupakan prioritas utama. Sebagai ENTP yang logis, mandiri, dan adaptif, model kepemimpinan yang cocok untuk kasus ini adalah kepimpinan strategis, inovatif, adaptif dan flexibel dengan mencakup sebagai berikut :

Identifikasi Pasien
Berdasarkan aspek identifikasi, diperlukan  pencocokkan data pasien secara tepat sebagai langkah awal sebelum pasien mendapatkan intervensi diseluruh rangkaian perawatan. Tujuannya agar sebelum menjalani pengobatan pasien dapat diidentifikasi serta memastikan pasien menerima pengobatan semestinya.

Komunikasi Efektif Pasien
Berdasarkan aspek komunikasi efektif, diperlukan komunikasi lisan, tertulis dan elektronik. Kesalahan sering terjadi salah satu komunikasi secara lisan atau via telepon, dan melaporkan hasil pemeriksaan klinis yang bersifat cito via telepon ke unit perawatan. Tujuannya mengurangi kesalahan saat berkomunikasi, sehingga meningkatkan keselamatan pasien jika dilakukan secara efektif, akurat, tepat waktu, jelas dan lengkap.

Kewaspadaan Obat Pasien
Berdasarkan aspek kewaspadaan obat, diperlukan persiapan ketika menyiapkan dan memberikan obat secara waspada agar tidak terjadi kesalahan dalam memberikan obat kepada pasien.

Kepastian Operasi Pasien
Berdasarkan aspek kepastian operasi, diperlukan konfirmasi identitas pasien secara detail saat masih dikamar pasien dan sebelum masuk kamar operasi, selain itutiga fase yang harus dilalui selama prosedur operasi yaitu: sebelum memberikan induksi anestesi ("sign in"), prosedur dan kondisi pasien, sebelum sayatan kulit dilakukan ("time out"), serta sebelum pasien keluar kamar operasi ("sign out”).

Pengurangan Risiko Pasien Infeksi
Berdasarkan aspek pengurangan risiko infeksi, diperlukan penekanan angka kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan. Mengurangi biaya yang dikeluarkan jika terjadi infeksi berhubungan dengan pelayanan kesehatan.

Pengurangan Risiko Pasien Jatuh
Berdasarkan aspek pengurangan risiko jatuh, diperlukan pengkajian risiko pasien jatuh pada pasien.
Melakukan tindakan yang tepat untuk meminimalkan cidera jika pasien jatuh

Peluang
  1. Meningkatkan peluang keselamatan pasien
  2. Efisiensi dalam penanganan operasional
  3. Peningkatan kualitas dan mutu pelayanan pasien

Tantangan
  1. Adaptasi teknologi dan perkembangan ilmu terkait
  2. Perubahan aturan dari pusat (Menkes)
  3. Multi etnis dan budaya
  4. Kesalahan input data, obat pasien

Antisipasif
  1. Pelatihan spesifik sesuai bagian operasional terkait
  2. Dukungan teknis 
  3. Komunikasi dan dukungan antar tenaga kesehatan
  4. Evaluasi internal maupun pusat

Kesimpulan

        ENTP memiliki kombinasi sifat unik yang membuatnya menonjol. Ekstraversi, intuisi, pemikiran logis, dan kemampuan beradaptasi mereka berkontribusi pada kemampuan mereka untuk menghasilkan ide-ide inovatif dan unggul dalam pemecahan masalah.

Daftar Pustaka
  1. MBTI 16 Personality Types [Internet]. Available from: https://www.16personalities.com/id/kepribadian-entp?utm_source=results-assertive-logician&utm_medium=email&utm_campaign=id&utm_content=get-profile-button#ebook 
  2. ENTP leadership style - MBTI Talk [Internet]. Available from: https://www.mbti-talk.com/a/entp-leadership-style.html
  3. What is the ENTP type? - MBTI Talk [Internet]. Available from: https://www.mbti-talk.com/a/what-is-the-entp-type.html
  4. Workplace Habits | Debater (ENTP) Personality [Internet]. 16Personalities. Available from: https://www.16personalities.com/entps-at-work
  5. Kemenkes RI. Rencana Aksi Nasional Kolaborasi TB-HIV 2020-2024 [Internet]. 2021. Available from: https://tbindonesia.or.id/wp-content/uploads/2022/09/RAN-Kolaborasi-TB-HIV-2020-2024.pdf
  6. Arif Munandar. 2022. Keselamatan Pasien dan Kesehatan Keselamatan Kerja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WARTA TALENTA PRO PATRIA ET HUMANITATE DI TANAH MINAHASA

INTP-T Sebagai Pemimpin

Logic Champion as a Leader